“Jadi memang Ibu Tasya juga merasakan bahwa tidak mendapatkan nafkah lahir dan batin secara layak selama ini,” ujar Fattah, dikutip dari Suara.com.
Atas dasar itu, Tasya memilih untuk menuntut nafkah dengan nominal yang tidak biasa: hanya Rp100.
BACA JUGA:Meski Ribuan Anak Keracunan, BGN Ogah Stop Program Makan Bergizi Gratis: “Target Harus Jalan!”
BACA JUGA:Gen Z Dapat Tahu Hambar MBG Hasilnya Jadi Camilan Pedas, Netizen: Kemarin Ada Pisang Dijadiin Bolu
Angka tersebut bukan soal materi, melainkan simbol dari tanggung jawab seorang ayah.
“Kami mengajukan nafkah senilai Rp100 karena mengingat bahwa selama ini Ibu Tasya pun juga merasa tidak ada nafkah selama menikah,” kata Fattah, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Ia menegaskan, tuntutan itu diajukan untuk menguji sejauh mana keseriusan Ahmad dalam menjalankan kewajibannya.
“Sehingga lebih baik kami ajukan sebagai bentuk tanggung jawab mantan suami terhadap anak-anaknya senilai Rp100,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihak Tasya bahkan menyindir keras.
Jika nominal sekecil itu pun tidak bisa dipenuhi, maka hal tersebut semakin membuktikan minimnya tanggung jawab Ahmad.
“Kalau Rp100 ini pun juga tidak dapat dipenuhi, ya kami juga bingung bagaimana tanggung jawabnya,” pungkas Fattah.