Fakta Mengerikan! KSP Ungkap Dari 8.583 Dapur MBG, Cuma 34 yang Punya Sertifikat Higienis

Kamis 25 Sep 2025 - 21:00 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP

Qodari bahkan menyebut kondisi ini sebagai “critical one month”, merujuk pada masa rawan yang sangat menentukan kualitas penyelenggaraan program MBG.

Sementara itu, kasus keracunan massal terus bertambah.

Salah satu insiden terbesar terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Jumlah korban pun terus meningkat hingga 842 siswa dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA.

BACA JUGA:Puluhan Siswa Keracunan Makan Gratis di Cibinong, Sekolah Diliburkan, Kepsek Minta Program MBG Dievaluasi!

BACA JUGA:Siswa Korban MBG di Bandung Barat Capai 1000 Orang Lebih, Netizen: Sampai Kapan Begini Terus?

Data terbaru di posko Cihampelas dan Cipongkor mencatat total 1.315 warga keracunan dalam kurun 22–25 September 2025.

Kondisi ini memicu kepanikan di tengah masyarakat dan membuat orang tua waswas melepas anak-anak mereka untuk mengikuti program MBG di sekolah.

Menyikapi temuan KSP, DPR RI mendesak pemerintah untuk menghentikan sementara dapur MBG yang belum memenuhi syarat higienis.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai standar benar-benar dipenuhi.

“Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,” kata Charles, dikutip dari CNN Indonesia.

BACA JUGA:DPR Desak Pengelolaan Program MBG Diserahkan ke Sekolah Setelah Keracunan Massal, BGN Bentuk Tim Investigasi

BACA JUGA:Warganet Murka! Surat Perjanjian MBG Dikecam, DPRD Desak Cabut tapi Korwil SPPG Blora Kekeh Menolak, Isinya...

Charles juga meminta agar pemerintah menghentikan sementara penambahan dapur baru MBG.

Ia menegaskan program ini memang strategis untuk mendukung pemenuhan gizi anak bangsa, tetapi kualitas harus diutamakan ketimbang kuantitas.

“Kalau pelaksanaannya tidak memenuhi standar, justru bisa menimbulkan masalah kesehatan baru,” tegasnya.

Kategori :