105 Siswa Keracunan MBG di Sumedang, Pemkab Turun Tangan Evaluasi Program

Jumat 26 Sep 2025 - 11:45 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO - Insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Sumedang pada Kamis malam (25/9/2025) memicu respons cepat dari pemerintah daerah. 

Puluhan mobil ambulans dikerahkan ke Puskesmas Ujungjaya untuk mengevakuasi para korban yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut data yang dihimpun hingga pukul 22.00 WIB, sebanyak 105 siswa dari tiga sekolah setingkat SMA mengalami gejala keracunan. 

Ketiga sekolah tersebut adalah SMK Win Ujungjaya, SMK Rimba Bahari Situraja, dan SMA 1 Tomo. 

Para siswa dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk Puskesmas Ujungjaya, Puskesmas Tomo, Puskesmas Cisitu, dan Puskesmas Cimalaka.

Evakuasi Darurat dan Mobilisasi Ambulans

BACA JUGA:Puluhan Siswa SDN Ketapang Diduga Keracunan Akibat Menu Ikan Hiu Program MBG

BACA JUGA:Heboh! Murid Temukan Pecahan Kaca di Menu MBG SMAN 4 Batam, SPPG: Maaf

Asep Noerhidayat, sopir ambulans dari Puskesmas Tanjungsari, menyampaikan bahwa sekitar 30 unit ambulans dari berbagai Puskesmas di Sumedang serta milik relawan telah disiagakan untuk menangani situasi darurat tersebut.

"Setiap mobil ambulans dari setiap Puskesmas dikerahkan ke Puskesmas Ujungjaya. Sekitar 30 unit ambulans disiagakan," ujar Asep kepada Tribun Jabar.id, Jumat dini hari (26/9/2025).

Mobilisasi ini dilakukan untuk memastikan seluruh siswa yang terdampak mendapatkan penanganan medis secepat mungkin. 

Pemerintah daerah juga memastikan ketersediaan obat-obatan dan tenaga medis di lokasi.

Respons Pemerintah Daerah dan Evaluasi Program MBG

BACA JUGA:6.452 Siswa Keracunan, DPR, KPAI hingga YLKI Desak Pemerintah Evaluasi dan Stop Program MBG

BACA JUGA:Gizi Terjaga, Keracunan Dicegah: Ini Rahasia Dapur MBG Kutim, Ada Menu Khusus...

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, langsung turun ke lapangan pada Kamis malam untuk meninjau kondisi para siswa yang dirawat. 

Ia menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

Kategori :