1. Sanitasi dapur yang buruk di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
BACA JUGA:Heboh! Spotify Ditinggal Pendirinya Setelah 19 Tahun, Ada Apa?
2. Holding time atau lamanya makanan disimpan sebelum dikonsumsi.
“Banyak makanan yang dimasak dini hari, lalu baru dikonsumsi beberapa jam setelahnya. Hal ini memberi peluang bakteri berkembang,” jelas Dadan.
Sebagai langkah tegas, BGN menutup sementara puluhan dapur SPPG yang terbukti melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP).
Tidak hanya itu, pemerintah kini mewajibkan setiap dapur memiliki ahli gizi dan staf pendamping untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga.
BACA JUGA:Pilu, Ditinggal Orang Tua Pergi Rumah Terbakar, 2 Anak Laki-laki dan 2 Temannya Tewas Terjebak Api
Kasus keracunan massal MBG ini menjadi peringatan keras bahwa program besar pemerintah harus dijalankan dengan standar tinggi.
Jika tidak, niat baik justru bisa berbalik menjadi bencana kesehatan.
Natalius Pigai menegaskan, program ini harus dijaga dari pihak-pihak yang ingin menggagalkan kemajuan bangsa.
“Rakyat butuh sehat, pintar, dan kuat. Jangan ada yang mencoba menghalangi,” pungkasnya.