Peringati IDAFLW 2025: Indonesia Ajak Kolaborasi Multipihak untuk Kurangi Susut dan Sisa Pangan

Jumat 03 Oct 2025 - 19:42 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO — Dalam rangka memperingati International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2025 yang jatuh pada 29 September, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam mengatasi tantangan susut dan sisa pangan (SSP) melalui gerakan nasional yang melibatkan berbagai sektor. 

Salah satu inisiatif utama adalah Gotong Royong Atasi Susut dan Limbah Pangan (GRASP) 2030, yang digagas oleh Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). 

Kegiatan bertajuk “Sinergi Multipihak dalam Mengurangi Susut & Sisa Pangan” digelar serentak pada 2–3 Oktober di Jakarta dan 11 kota lainnya, termasuk Palembang.

Acara utama di Jakarta berlangsung di Nutrihub, community space milik Nutrifood, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor agribisnis, industri, pemerintah, horeka (hotel, restoran, kafe), ritel, NGO, CSO, hingga bank makanan. 

GRASP 2030 kini telah menghimpun 45 signatories yang berkomitmen mengurangi SSP secara sistematis.

Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia menghasilkan 23–48 juta ton sampah makanan setiap tahun. 

BACA JUGA:Program NPET, Nutrifood Gandeng Guru Belajar Foundation Dorong Budaya Hidup Sehat di Sekolah

BACA JUGA:Sambut Hari Kesehatan Sedunia, Tropicana Slim Ajak Warga Palembang Gerak Aktif dalam Kampanye #BeatDiabetes

Angka ini tidak hanya mencerminkan kerugian ekonomi, tetapi juga memperparah emisi gas rumah kaca dan mengancam ketahanan pangan nasional. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen mencapai target SDGs 12.3 sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029. 

"Keberhasilan penanganan SSP memerlukan komitmen dan kolaborasi lintas sektor," kata Arief Prasetyo. 

"Bapanas telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan bersama berbagai mitra. Hanya dengan kolaborasi bermakna, kita bisa menurunkan angka SSP secara signifikan dan memperkuat ketahanan pangan nasional," sambungnya.

Swarman Siahaan dari Nutrifood menambahkan perihal Isu SSP merupakan bagian penting dari rantai pasok kami. 

"Melalui inisiatif Resource Efficient & Cleaner Production (RECP), kolaborasi dengan bank makanan, serta pengelolaan SSP melalui mitra biokonversi, kami konsisten menuju zero waste to landfill,” ungkap Swarman.

BACA JUGA:Seru! Peringati Hari Diabetes Sedunia Bersama Tropicana Slim 'Hands4Diabetes' di DPRD Sumsel

Kategori :