Sebelumnya Luhut Panjaitan selaku Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebut tak akan hentikan program MBG.
Berdasarkan penjelasan Luhut, program MBG ini telah berjalan bagik meski banyak kekurangan dan ungkap semua butuh proses.
"Nggak usah dihentikan, kita sudah lihat bagus kok. Apanya dihentikan? Ya kan memulainya ini yang jadi masalah. Kita kadang-kadang tuh pengin cepat buahnya. Seperti gigit cabai langsung pedasnya, nggak bisa gitu," kata Luhut saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, dilansir Bacakoran.co dari Detiknews, Sabtu (4/10/2025).
"Yang penting prosesnya kita lihat bagus, jalan. Kalau kurang di sana sini kita perbaiki. Kita jangan juga terus pesimis kalau ada yang kurang di sana sini. Kita sangat prihatin dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan," tambah Luhut.
BACA JUGA:Viral Video SPPG di Cipatat Cuci Peralatan Makanan dengan Air Kotor, Dapur MBG Ditutup Sementara
BACA JUGA:Simak! Bocoran Aturan Khusus Soal MBG Disiapkan Prabowo, Rampung Minggu Ini!
Luhut sebut pihaknya juga turun ke lapangan untuk mengecek langsung data-data yang diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia menyebutkan BGN akan terus berupaya lakukan perbaikan termasuk serapan anggaran yang sudah membaik dan penyerapan lapangan kerja sudah mencapai 380 ribu orang.
Dalam waktu tiga bulan ia yakin hasilkan jadi lebih baik.
"Ya masih ada yang kurang tentu, tapi saya kira kita jangan terus berharap dalam 6 bulan terus beres semua, ya tidak mungkin lah. Tapi kalau 3 bulan ke depan, saya yakin akan jauh lebih bagus dari sekarang ini. Dan saya suka tadi itu penyerapan lapangan kerja," terang Luhut.
BACA JUGA:Dapur MBG Diisi 47 Anggota Keluarga, DPR Bongkar Dugaan Monopoli Tenaga Kerja
Sebelumnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto kini tengah jadi sorotan publik.
Harapan besar untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak sekolah dan kelompok rentan, justru berubah jadi masalah serius setelah ribuan orang mengalami keracunan massal.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, akhirnya mengakui adanya kelemahan besar di lapangan.
Ia menyebut banyak dapur penyedia makanan atau Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) belum memiliki standar sanitasi air yang baik sehingga memicu kasus keracunan.