Kepala Dinas Pendidikan Blora, Sunaryo, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua siswa yang terlibat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan orang tua siswa. Kasus ini akan ditangani secara serius agar tidak terulang lagi,” tegasnya.
Pihak sekolah juga segera memanggil para siswa yang terlibat dalam video tersebut, termasuk orang tua mereka, untuk dilakukan mediasi.
Kepala sekolah menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang mencoreng nama baik institusi pendidikan.
“Kejadian ini terjadi pada Jumat (8/11) saat jam istirahat. Kami sudah mempertemukan orang tua pelaku dan korban, serta berkoordinasi dengan Polsek, Unit PPA Polres Blora, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial untuk langkah pembinaan selanjutnya. Sekolah sangat prihatin atas kejadian ini,” tambahnya.
BACA JUGA:Bunda Wajib Tahu! Ini Tanda Anak Jadi Korban Bullying dan Cara Bijak Menghadapinya
BACA JUGA:4 Rekomendasi Drama China Tentang Bullying, Penuh Emosi dan Bikin Hati Jengkel!
Langkah-langkah penanganan lintas sektor pun dilakukan. Kapolsek Blora Kota, AKP Rustam, menyatakan bahwa pihaknya akan meminta klarifikasi dari semua pihak yang terlihat dalam video.
“Senin besok kami akan panggil semua yang terlibat untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Selain aspek hukum, perhatian juga diberikan pada pemulihan psikologis korban.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, menyampaikan bahwa pendampingan psikososial akan diberikan kepada korban maupun pelaku.
“Fokus kami adalah pemulihan kondisi psikologis anak dan pembinaan karakter bagi seluruh pihak yang terlibat,” jelasnya.
Tim pekerja sosial telah diterjunkan untuk melakukan asesmen awal guna mendukung proses pemulihan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa penanganan kasus perundungan tidak hanya berfokus pada sanksi, tetapi juga pada rehabilitasi dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.