Mengapa Gula dan Garam Harus Dibatasi Agar Hidup Lebih Sehat? Begini Risikonya untuk Kesehatan Jantung!

Jumat 28 Nov 2025 - 17:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

Konsumsi garam berlebih dalam jangka panjang membuat pembuluh darah menjadi kaku.

Jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga ukurannya bisa membesar.

Lapisan arteri yang terus-menerus tertekan akhirnya rentan mengalami kerusakan dan pembentukan plak.

Jika plak menumpuk, aliran darah bisa terganggu dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Mengapa Perlu Membatasi Konsumsi?

Gula dan garam memang tidak bisa sepenuhnya dihindari karena keduanya memiliki fungsi penting dalam tubuh.

Gula menjadi sumber energi, sementara garam berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi saraf.

Namun, konsumsi yang berlebihan justru mengubah manfaat tersebut menjadi ancaman.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10 persen total energi harian, dan asupan garam dibatasi sekitar 5 gram per hari.

Dengan mengikuti pedoman ini, risiko penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi dapat ditekan.

Membatasi konsumsi keduanya bukan berarti menghilangkan rasa pada makanan, melainkan menjaga keseimbangan agar tubuh tetap sehat.

Dengan pola makan yang lebih bijak, kita bisa menikmati masakan lezat sekaligus melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah dalam jangka panjang.

Kategori :