Sindiran Anggota DPR Endipat Wijaya soal Donasi Rp10 Miliar Tuai Kritik Netizen

Selasa 09 Dec 2025 - 13:44 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Pernyataan anggota DPR RI Endipat Wijaya yang menyindir peran influencer dalam penggalangan dana bencana di Sumatera memicu gelombang reaksi keras dari warganet.

Sindiran yang disampaikan dalam rapat kerja bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada Senin, 8 Desember 2025 itu, dinilai banyak pihak sebagai bentuk meremehkan upaya kemanusiaan yang dilakukan masyarakat sipil.

Dalam rapat tersebut, Endipat menyinggung keberadaan seorang influencer yang berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp10 miliar untuk membantu korban bencana di wilayah Aceh dan beberapa daerah di Sumatera.

Menurut Endipat, ada kesan seolah-olah influencer tersebut tampil sebagai pihak yang paling berjasa, sementara peran negara dianggap tidak terlihat di mata publik.

BACA JUGA:Warga Krisis Air Bersih! 19 Desa di Tapteng Masih Terisolasi Pasca Banjir Bandang

Pernyataan itu sontak memicu perdebatan.

Banyak netizen menilai kalimat yang disampaikan Endipat kurang sensitif terhadap kondisi korban bencana dan justru menyudutkan pihak yang bergerak cepat membantu masyarakat terdampak.

Dalam forum resmi tersebut, Endipat meminta Komdigi lebih aktif mengamplifikasi kinerja pemerintah, termasuk kementerian terkait, agar tidak kalah viral dibandingkan narasi bantuan dari influencer atau relawan independen.

Ia menekankan bahwa negara sebenarnya sudah hadir sejak awal dalam penanganan bencana, mulai dari pembukaan ratusan posko hingga penyaluran bantuan bernilai triliunan rupiah.

BACA JUGA:Roslina, Majikan Sadis yang Suruh Asisten Rumah Tangganya Makan Kotoran Anjing Divonis 10 Tahun Penjara

Namun, Endipat juga melontarkan pernyataan yang dianggap menyindir langsung peran influencer.

Ia menyebut ada pihak yang “datang sekali lalu terlihat seperti paling bekerja”, sementara pemerintah sudah jauh lebih dulu hadir membantu masyarakat.

Menurut Endipat, narasi di media sosial sering kali membentuk persepsi seolah negara tidak ada, padahal anggaran bantuan yang dikeluarkan pemerintah jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan donasi individu atau kelompok tertentu.

Alih-alih meredam isu, pernyataan tersebut justru memicu kemarahan warganet.

BACA JUGA:Kejagung Ungkap Kasus Korupsi Chromebook Bertambah Jadi Rp 2,1 Triliun, Tersangka Segera Didakwa!

Kategori :