Berdasarkan informasi warga, korban mengalami luka tikam cukup parah, dengan sekitar 20 tusukan di bagian tangan dan punggung.
Kepala Lingkungan V, Kelurahan Tanjung Rejo, Tono, yang pertama kali melihat kondisi korban, mengungkapkan suasana mencekam saat tiba di lokasi.
“Saya lihat korban sudah tergeletak di dalam kamar lantai satu, di atas kasur,” tuturnya.
Ia juga menceritakan kondisi kedua anak korban.
“Kalau kondisi kakaknya waktu itu jari-jarinya terluka. Jadi diobati dokter yang datang. Terus adiknya (AL) terduduk saja di sofa ruang tamu,” kata Tono.
Tono menambahkan, AL tidak menunjukkan ekspresi menangis, sementara sang ayah tak kuasa menahan tangis melihat istrinya sudah meninggal dunia.
“Jadi, posisi tidurnya, istri sama dua anaknya di dalam kamar lantai satu. Kalau suaminya di lantai dua,” jelasnya.
Dugaan Motif
Warga sekitar menduga motif pembunuhan dipicu oleh rasa sakit hati.
Menurut keterangan Tono, sebelum kejadian, korban sempat memarahi AJ, kakak dari AL.
Diduga teguran tersebut menimbulkan ketegangan yang berujung pada peristiwa tragis.
Sekitar pukul 04.30 WIB, AJ disebut berteriak memanggil ayahnya.
Saat sang ayah turun ke lantai satu, ia mendapati AL memegang pisau, sementara korban sudah dalam kondisi lemas akibat luka tusukan.
Proses Tertutup
BACA JUGA:Sadis! Delapan Bulan Hilang, Kasus Pembunuhan Alvaro Mulai Terbongkar: Ayah Tiri Jadi Tersangka
BACA JUGA:Penemuan Mayat Terbungkus Plastik di Cikupa, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Sadis
Pra-rekonstruksi yang digelar di rumah dua lantai milik korban berlangsung tertutup.
Kapolrestabes Medan bersama jajaran, termasuk Kasat Reskrim dan Kapolsek Sunggal, turut memantau jalannya kegiatan.