Trump Tuduh Putin dan Kim Jong Un Sekongkol Lawan AS Usai Tak Diundang Parade Militer di China, Kenapa?

Trump sindir Xi, Putin, dan Kim Jong Un usai tak diundang parade militer China./Koalse Bacakoran.co--Instagram @fakta.indo
BACAKORAN.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan tuduhan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tengah bersekongkol melawan Amerika Serikat, menyusul kehadiran mereka dalam parade militer besar-besaran yang digelar China di Beijing, Rabu (3/9/2025).
Parade tersebut diselenggarakan untuk memperingati 80 tahun kemenangan China atas penjajahan Jepang dalam Perang Dunia II.
Acara ini menjadi ajang unjuk kekuatan militer terbesar China dalam beberapa tahun terakhir, dengan memamerkan persenjataan canggih seperti jet tempur, sistem pertahanan rudal, hingga rudal hipersonik.
Sejumlah pemimpin dunia turut hadir, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
BACA JUGA:Makin Panas! Trump Beberkan Alasan Perintah Pecat Gubernur The Fed
Namun, absennya Trump dari daftar undangan memicu respons tajam dari sang mantan presiden AS itu.
“Semoga Presiden Xi dan rakyat China yang luar biasa merayakan hari perayaan yang meriah. Tolong sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong Un, saat kalian bersekongkol melawan Amerika Serikat,” tulis Trump di platform Truth Social.
Pernyataan tersebut sontak memicu spekulasi mengenai ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara AS dan poros China-Rusia-Korea Utara.
Trump Soroti Peran AS dalam Sejarah China
Dalam unggahan lanjutan, Trump mempertanyakan apakah Presiden China Xi Jinping akan memberikan penghormatan kepada Amerika Serikat atas kontribusinya dalam membantu China meraih kemerdekaan dari penjajahan asing.
BACA JUGA:Setelah Tekan Jerome Powell, Giliran Gubernur The Fed Diminta Trump Mundur!
“Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah apakah Presiden China Xi akan menyebutkan besarnya dukungan dan 'darah' yang diberikan Amerika Serikat kepada China untuk membantunya mencapai KEBEBASAN dari penjajah asing yang sangat tidak bersahabat,” tulis Trump.
Ia juga menegaskan bahwa banyak warga Amerika yang gugur dalam perjuangan tersebut dan berharap pengorbanan mereka dihormati.