BACA JUGA:Neraka Dunia! Kebakaran Hebat di Los Angeles, Aktivis Sebut Karma AS Karena Support Israel di Gaza
Meskipun ada kemajuan, kedua pihak masih berbeda pendapat terkait detail kesepakatan:
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan komitmennya terhadap pembebasan sandera dengan imbalan penghentian pertempuran sementara selama satu minggu.
- Hamas di sisi lain, menuntut penghentian total perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Di dalam Israel sendiri, koalisi pemerintahan Netanyahu menghadapi tekanan dari kelompok garis keras yang menentang konsensus dengan Hamas.
BACA JUGA:22 Orang Warga Palestina Dinyatakan Tewas Akibat Serangan Zionis Israel di Gaza
BACA JUGA:Israel Gempur Gaza, 22 Orang Tewas dalam Rentetan Serangan Mematikan
Hal ini menjadi tantangan besar dalam mencapai kesepakatan yang solid.
Di tengah ketegangan dan perbedaan pandangan, upaya mediasi terus dilakukan dengan harapan mengakhiri konflik yang telah menyebabkan kerugian besar.
Konflik ini tidak hanya menghancurkan komunitas dan infrastruktur, tetapi juga merenggut ribuan nyawa, baik di pihak Israel maupun Palestina.
Warga Palestina yang telah melalui penderitaan berat akibat perang ini layak mendapatkan kedamaian dan hak untuk menentukan masa depan mereka.
BACA JUGA:Kepala dan Wakil Polisi Gaza Tewas Akibat Serangan Zionis Israel di Khan Younis
Begitu pula, Israel membutuhkan jaminan keamanan yang nyata untuk melindungi rakyatnya dari ancaman.
Optimisme Joe Biden memberikan harapan baru dalam proses perdamaian antara Israel dan Hamas.