Siap siap! Menu Jangkrik, Ulat Hingga Kroto Akan Jadi Lauk Makan Siang Gratis Yang Direkomendasikan Badan Gizi

Minggu 26 Jan 2025 - 16:34 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP

BACAKORAN.CO – Pernyataan mengejutkan datang dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.

Ia menyatakan membuka peluang untuk menjadikan serangga seperti belalang, ulat sagu, dan kroto sebagai bagian dari menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam Rapimnas PIRA Gerindra yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).

Dadan menegaskan bahwa konsumsi serangga dapat menjadi solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan protein di berbagai daerah yang memiliki budaya konsumsi serangga.

BACA JUGA:Tanggapan Prabowo Tentang Pelaksanaan Program Makan Siang Gratis dan Dana Zakat MBG

BACA JUGA:Orang Tua Siswa SMAN 2 Cileungsi Dipalak Rp 2,6 Juta untuk Makan Siang Guru, Program Pemerintah Dipertanyakan?

"Mungkin saja ada satu daerah yang suka makan serangga, belalang, ulat sagu. Itu bisa jadi bagian protein," ujar Dadan.

Ia menjelaskan bahwa program MBG tidak menetapkan standar menu nasional melainkan hanya standar komposisi gizi. Dengan demikian, setiap daerah memiliki kebebasan untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai menu makanan bergizi.

Sebagai contoh, Dadan menyebut wilayah Halmahera Barat yang warganya terbiasa mengonsumsi singkong dan pisang rebus sebagai karbohidrat.

Menurutnya isi protein itu tergantung potensi lokal, kalau daerah banyak telur, ya telurlah mayoritas. Kalau banyak ikan, ikanlah yang jadi sumber proteinnya.

BACA JUGA:Heboh! Livy Renata Diduga Sindir Deddy Corbuzier Soal Kritik Menu Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA:Puluhan Siswa SD Keracunan, Pemerintah Siap Evaluasi SOP Program Makan Bergizi Gratis!

Namun, wacana ini tidak lepas dari kritik.

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menyebut ide menjadikan serangga sebagai menu MBG sebagai sesuatu yang "aneh-aneh."

Fernando menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada bahan pangan yang lazim dikonsumsi masyarakat daripada mengambil langkah kontroversial seperti ini.

Kategori :