BACAKORAN.CO – Arab Saudi dilaporkan bergabung dengan Israel dalam konflik melawan Iran, mengejutkan dunia Islam, termasuk Indonesia.
Kabar Arab Saudi yang lebih pilih gabung zionis yahudi Israel ikut perang melawan Iran ramai dibahas di media sosial.
Salah satu akun postingan X oleh @Megatron_ron pada 05:59 UTC, 13 Juni 2025 mengabarkan Saudi Arabia ikut perang dengan Israel vs Iran.
Tersebar juga kabar dugaan seorang pejabat tinggi Saudi dan klaim bahwa jet tempur Saudi kini berpatroli di perbatasan Yaman untuk menghadapi Ansarullah, kelompok pendukung Iran.
Berita ini mengundang reaksi keras dari netizen Indonesia, yang kecewa dengan perubahan sikap Riyadh.
BACA JUGA:Panik! Israel Tetapkan Darurat Nasional Usai Bombardir Fasilitas Nuklir Terbesar Iran
BACA JUGA:Aktivis Pro-Gaza Greta Thunberg Diculik Militer Israel di Perairan Internasional
Postingan @Megatron_ron menyatakan: "BREAKING: Saudi Arabaia joined the war on the side of Israel. Saudi fighter jets patrolling along the border with Yemen, preparing to intercept projectile launches from Ansarullah."
Hal ini juga memperkuat klaim adanya patroli jet tempur Saudi di perbatasan Yaman untuk menghadapi serangan roket dari Ansarullah, kelompok Houthi yang didukung Iran.
Latar belakang konflik ini berkaitan dengan eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, yang telah meningkat sejak serangan udara Israel di wilayah Lebanon dan Suriah pada 2024, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Arab Saudi, yang sebelumnya menentang Israel dalam konflik Palestina, kini dilaporkan melakukan kerja sama militer dengan Israel untuk melawan pengaruh Iran di kawasan, termasuk melalui operasi di Yaman.
BACA JUGA:Biadab! Kendaraan Militer Israel Seruduk Bus Jemaah Haji Palestina
BACA JUGA:Serangan Israel di Dekat Titik Bantuan Rafah Tewaskan 30 Orang, Dunia Internasional Soroti Dampaknya
Hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi aliansi dengan Israel.
Namun, Reuters pada 13 Juni 2025 melaporkan bahwa jet tempur Saudi memang dikerahkan di perbatasan Yaman untuk menghadapi ancaman roket dari Ansarullah, yang meningkat sejak Mei 2025.
