"Corong propaganda dan hasutan Iran sedang dalam perjalanan untuk menghilang," ujar Katz tepat sebelum serangan terjadi, sebagaimana dilaporkan oleh Jerusalem Post, Selasa (17/6/2025).
Serangan ini sontak memicu reaksi dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Macron Kaget! Trump Cabut dari KTT G7, Tolak Hubungan dengan Gencatan Senjata Israel-Iran
BACA JUGA:Terlalu Meremehkan, Israel Dinilai Kena Batunya Setelah Digempur Balik Iran Habis-habisan
Pemerintah Iran langsung mengecam tindakan tersebut sebagai kejahatan perang, menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menghentikan agresi Israel.
Penyiar Sahar Emami Selamat dan Kembali Bekerja
Dalam laporan yang beredar, penyiar berita yang menjadi saksi langsung insiden ini, Sahar Emami, dilaporkan selamat tanpa luka-luka dan kembali bekerja setelah kejadian.
Emami sendiri mengutuk serangan ini dan mengkritik kurangnya tindakan komunitas internasional terhadap upaya pembungkaman jurnalis.
Dalam wawancaranya dengan IRIB, ia mempertanyakan mengapa media tidak dilindungi dalam konflik bersenjata.
BACA JUGA:Sirene Kembali Bergema di Tel Aviv: Eskalasi Konflik Israel-Iran Memanas
BACA JUGA:Militer Iran Peringatkan Warga Israel Angkat Kaki Jika Ingin Selamat: Tidak Ada Tempat Aman!
Komite Perlindungan Jurnalis dan Iran Kecam Serangan
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) ikut mengecam serangan militer Israel yang menyasar penyiar dan lembaga media Iran.
Dalam unggahan di platform X, CPJ menegaskan bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers.
"Pertumpahan darah ini harus diakhiri sekarang," tulis lembaga yang berbasis di New York itu dalam pernyataannya.
Iran juga menegaskan bahwa serangan ini adalah bukti nyata agresi Israel yang mengarah pada tindakan genosida.
BACA JUGA:Perang Israel vs Iran Paksa 3 Negara Batal Ikut Kejuraan Asia Anggar di Bali
BACA JUGA:Tel Aviv Dihujani Rudal Iran! Langit Israel Membara, Sirene Panik Terdengar di Mana-Mana!