Usai Dikeluarkan dari Miss Indonesia 2025, Merince Kogoya Akhirnya Berbicara!

Senin 30 Jun 2025 - 15:13 WIB
Reporter : Ayu
Editor : Ayu

BACAKORAN.CO - Merince Kogoya, finalis Miss Indonesia 2025 perwakilan dari Provinsi Papua Pegunungan, akhirnya angkat bicara setelah secara mendadak dinyatakan tidak lagi melanjutkan kiprahnya di ajang kontes kecantikan bergengsi tersebut. 

Keputusan ini menuai sorotan luas dari publik setelah sebuah video lama yang menampilkan dirinya mengibarkan bendera Israel di tanah kelahirannya kembali viral di berbagai platform media sosial.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui unggahan Instagram Story di akun pribadinya, Merince menyampaikan kekecewaannya terhadap asumsi publik yang, menurutnya, telah menyelewengkan makna dari aksinya yang terekam dalam video dua tahun lalu tersebut. 

Merince menegaskan bahwa tindakannya tidak berhubungan dengan dukungan terhadap negara tertentu, apalagi mempromosikan suatu ideologi politik atau gerakan internasional.

BACA JUGA:Trump Sebut Zohran Mamdani Komunis, Wali Kota Muslim Pertama New York Tanggapi dengan Tegas

BACA JUGA:Ogah Disamakan Program Barak Militer KDM, 100 Pelajar Sumsel Akan Jalani Retret LSP yang Libatkan TNI

"Saya hanya menjalankan kepercayaan saya sebagai seorang pengikut Kristus untuk mendoakan dan memberkati. Namun sayangnya, video reels saya yang sudah cukup lama disebarluaskan kembali dengan narasi yang sangat jauh dari kenyataan dan tidak benar mengenai keyakinan saya pribadi," tulis Merince.

Dalam video yang memicu perdebatan tersebut, Merince terlihat menari sambil mengibarkan bendera Israel. 

Tindakan itu, bagi sebagian besar warga Indonesia, dianggap sebagai sesuatu yang sensitif mengingat sikap diplomatik dan posisi negara terhadap isu konflik Palestina-Israel. 

Namun bagi Merince, simbol tersebut ia maknai dari sudut pandang religius, bukan politis. 

BACA JUGA:Gak Bisa Nego! Naik Pangkat ASN Sekarang Gak Semudah Dulu, Ini Aturan Barunya!

BACA JUGA:Viral! Nenek 74 Tahun 'Dititipkan' di Panti Jompo, Aksi Polisi Ini Bikin Haru

Ia menjelaskan bahwa niat awalnya adalah bagian dari ekspresi spiritual, bukan pernyataan politik.

Merince juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf kepada banyak pihak yang merasa dirugikan atau tidak nyaman atas kontroversi yang timbul. 

Ia secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat Papua Pegunungan yang telah mendukungnya, kepada keluarganya.

Kategori :