Nasir juga mendorong kepolisian untuk menggunakan metode penyelidikan berbasis ilmiah guna mendapatkan gambaran yang objektif.
BACA JUGA:Viral! Ryu Kintaro Bocah 9 Tahun Dengan Omzet Miliaran Picu Debat Netizen, Banyak yang Nyinyir
BACA JUGA:Harga Emas Antam Anjlok Parah! Longsor Rp 56.000 dalam 4 Hari, Saatnya Borong?
“Ini momentum bagi Polri presisi untuk mengungkap kebenaran yang hakiki. Gunakan scientific crime investigation,” tambahnya.
Menurutnya, banyak kalangan yang menilai bahwa kematian Arya Daru mengandung kejanggalan yang tak bisa dijelaskan secara sederhana.
Oleh karena itu, ia berharap agar aparat segera menyampaikan hasil penyelidikan secara terbuka dan jelas kepada masyarakat.
“Semoga polisi dalam waktu dekat bisa memberitahukan ke publik. Sebab kematiannya sangat misterius,” tutup Nasir.
BACA JUGA:Panas Ekstrem dan Angin Kencang, Separuh Pulau di Negeri Para Dewa Nyaris Ludes Terbakar!
BACA JUGA:ULM Banjarmasin Dilanda Kebakaran! Bagaimana Nasib Dokumen Wisuda dan Akademik?
Polda Metro Jaya, sebagai pihak yang menangani kasus ini, diketahui masih terus melakukan pendalaman.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa penyidik telah menemukan sejumlah indikasi awal dari hasil analisis rekaman CCTV dan pemeriksaan saksi-saksi kunci.
“Dari hasil pendalaman CCTV di Gedung Kemlu, tempat korban bekerja, serta keterangan para saksi, diduga korban berada di rooftop lantai 12 mulai pukul 21.43 WIB hingga 23.09 WIB pada tanggal 7 Juli 2025. Itu sekitar 1 jam 26 menit,” ungkap Ade Ary saat memberikan keterangan kepada media, Kamis, 24 Juli 2025.
Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan mencolok antara kondisi saat korban naik dan turun dari lokasi tersebut.
BACA JUGA:Terungkap Isi Tas Arya Daru yang Ditinggalkan di Rooftop Gedung Kemlu, Tenyata Ini!
“Awalnya korban terlihat membawa tas ransel dan tas belanja. Namun saat turun, korban sudah tidak membawa kedua tas tersebut,” jelasnya.