Terkait hal ini, Memed mengaku legowo dan mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut.
"Yang penting jangan sampai ditiadakan, karena ini sumber mata pencaharian saya dan teman-teman kami," tegas Memed kepada Kompas.com.
Ia menambahkan, “Kami akan selalu ikut aturan pemerintah terlepas haram-halal, benar atau salah. Karena kami niatnya mencari nafkah untuk keluarga,” seperti dikutip dari detikJatim.
Meski dijuluki "penemu sound horeg," Memed justru membantah klaim itu.
Menurutnya, dunia audio lokal sudah berkembang jauh sebelum dirinya dikenal.
"Ya itu mungkin candaan nitizen saja. Penemunya bukan saya," kata Memed sambil tersenyum.
BACA JUGA:Bos Sound Horeg Klaim Tak Ada yang Merasa Rugi: Orang yang Komplain Sok SDM Tinggi!
BACA JUGA:Heboh! Sound Horeg Dicap Haram, Malah Dipasang Label 'Halal', Netizen Ngamuk: Dibakar Aja Sekalian!
Mengutip laporan Suara.com, sejarah panjang sound horeg tidak bisa dilepaskan dari nama-nama besar seperti Faskho Sengox, Riswanda Audio, dan BJ Hunter.
Mereka adalah pionir dalam dunia pertunjukan audio ekstrem di Jawa Timur sejak era 1990-an.
Faskho Sengox, misalnya, dikenal sebagai “mbahe sound horeg.” Pendiriannya bermula dari menyewakan speaker pakai sepeda ontel untuk acara pengajian pada 1985-an. Kini, karakternya jadi kiblat audio klasik di Blitar.
Sementara Riswanda dari Malang, dijuluki “The Radiator King,” berkontribusi besar dalam riset teknologi audio, menjadikannya rujukan teknisi se-Indonesia.
Ada pula BJ Hunter, kelompok pemburu sound yang terkenal karena kekuatan speaker mereka yang disebut-sebut pernah memecahkan kaca dalam sebuah latihan.
BACA JUGA:Perintis Sound Horeg di Jawa Timur Tanggapi Fatwa Haram MUI: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju!
BACA JUGA:Ulama Pondok Pesantren Besuk Pasuruan Nyatakan Sound Horeg Haram, Apa Sebabnya?
Sound Horeg sebagai Gerakan Kolektif
Banyak yang lupa bahwa sound horeg bukanlah hasil satu otak.