BACA JUGA:OTT KPK Bongkar Suap RSUD Kolaka Timur: Bupati hingga Pejabat Kemenkes Jadi Tersangka!
“Jadi sebenarnya, sama keluarga yang berduka tidak ada keluhan,” katanya.
Meski klarifikasi sudah diberikan, warganet tetap ramai menyayangkan aksi “seru-seruan” di dalam rumah sakit.
Banyak yang menilai manajemen RSUD Daya kurang peka terhadap suasana duka dan kenyamanan pasien.
“Apapun alasannya, rumah sakit itu tempat orang sakit, bukan tempat lomba tarik tambang,” tulis seorang netizen.
Ada pula yang menyindir, “Kalau mau heboh, pindah ke lapangan, jangan bikin gaduh di tempat orang berobat.”
Kasus viral ini menjadi tamparan bagi RSUD Daya.
Meski berniat mempererat keakraban pegawai melalui lomba kemerdekaan, manajemen rumah sakit dinilai gagal membaca situasi. Apalagi, isu pasien meninggal membuat publik makin sensitif.
BACA JUGA:Kejari OKI 'Bidik' Dugaan Penyimpangan Pemeliharaan Sarpras RSUD Kayuagung
Wisnu pun menegaskan pihaknya akan lebih berhati-hati ke depan.
“Kegiatan serupa mungkin tidak lagi di lobi rumah sakit, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” ujarnya.
Kini, publik menunggu realisasi janji evaluasi tersebut.
RSUD Daya diharapkan bisa tetap memperingati kemerdekaan dengan semarak, tapi tanpa mengorbankan kenyamanan pasien maupun keluarga yang sedang berduka.