Keduanya harus kompak dalam menjaga pola hidup sehat, mengatur berat badan ideal, dan memilih waktu berhubungan intim yang tepat sesuai masa subur.
“Kalau suami istri kompak, peluang punya momongan akan lebih besar. Jangan saling menyalahkan, tapi hadapi bersama-sama,” tuturnya.
Cara Menghitung Masa Subur ala dr. Boyke
Salah satu kunci keberhasilan program hamil adalah memahami masa subur wanita.
dr. Boyke memberikan rumus sederhana yang bisa dipraktikkan setiap bulan untuk menghitung masa subur berdasarkan siklus menstruasi.
BACA JUGA:13 Penyakit Jiwa Ini Bisa Hilang dengan Puasa, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
BACA JUGA:dr. Zaidul Akbar Ungkap Organ Tubuh yang Paling Penting sebagai Kunci Hidup Berkah dan Damai
“Kalau pasangan ingin cepat hamil, rahasianya bukan hanya berhubungan rutin, tapi harus tahu dulu kapan masa suburnya. Ini bisa dihitung dengan mudah,” jelasnya.
Umumnya, ovulasi atau pelepasan sel telur terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya.
Misalnya, jika siklus menstruasi wanita adalah 28 hari, maka masa subur berada di hari ke-12 hingga ke-16 setelah hari pertama haid.
“Kalau siklusnya 30 hari, maka ovulasi sekitar hari ke-16. Jadi masa subur ada di sekitar hari ke-14 sampai 18. Intinya, hitung 14 hari mundur dari jadwal haid berikutnya, itulah perkiraan masa subur,” tambahnya.
dr. Boyke juga menyarankan agar wanita mencatat siklus haid secara rutin.
Jika siklus tidak teratur, pasangan bisa menggunakan alat tes ovulasi atau mencatat pola haid selama beberapa bulan untuk memperkirakan masa subur.
BACA JUGA:Waspada! Ini Gejala Paparan Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya, Kenali Risikonya
Selain perhitungan kalender, tanda-tanda tubuh juga bisa menjadi indikator masa subur.
Misalnya, lendir serviks yang lebih licin dan bening, serta peningkatan suhu basal tubuh.