BACAKORAN.CO - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM-KM UGM) melancarkan aksi simbolik di Bundaran UGM pada Rabu (24/9).
Aksi ini digelar untuk menyuarakan BEM-KM UGM kritik Presiden Prabowo terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini menjadi sorotan publik.
Dalam aksi tersebut, BEM-KM UGM menyoroti kasus keracunan massal yang menimpa 6.542 anak di berbagai daerah akibat program MBG.
Mereka menilai program yang seharusnya menjadi solusi gizi justru berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak Indonesia.
BACA JUGA:25 Siswa Keracunan Ikan Hiu Goreng dari Menu MBG di Ketapang, 3 Korban Masih Jalani Perawatan
"Ini bentuk pengkhianatan konstitusi. Konstitusi jelas mengamanatkan 20 persen APBN untuk pendidikan, tetapi MBG justru menggerusnya. Jika Presiden tidak menghentikan atau mengevaluasi total program ini, maka semakin banyak anak Indonesia yang berisiko menjadi korban," Tegas Presiden BEM-KM UGM, Tiyo Ardianto dikutip Bacakoran dari ugm.ac.id.
Pernyataan ini mempertegas bahwa BEM-KM UGM kritik Presiden Prabowo bukan hanya soal kesehatan anak, tetapi juga soal pelanggaran terhadap amanat konstitusi.
Anggaran Pendidikan Terpangkas hingga 44 Persen
Isu utama yang menjadi perhatian mahasiswa adalah terpangkasnya anggaran pendidikan.
Dari total Rp 757,3 miliar yang semestinya dialokasikan, sebagian besar justru dialihkan ke program MBG.
Artinya, hingga 44 persen dari anggaran wajib pendidikan yang seharusnya 20 persen dari APBN hilang.
BACA JUGA:Fakta Mengerikan! KSP Ungkap Dari 8.583 Dapur MBG, Cuma 34 yang Punya Sertifikat Higienis
Hal ini membuat BEM-KM UGM kritik Presiden Prabowo semakin keras.
Mereka menilai bahwa kebijakan ini merampas hak anak-anak atas pendidikan dan berpotensi menciptakan generasi yang dirugikan secara berlapis kesehatan terancam, pendidikan terbengkalai.
"Tanpa pengawasan yang benar, MBG hanya akan menambah daftar panjang pelanggaran HAM," tambah Tiyo.
Sorotan BEM-KM UGM terhadap Pernyataan Prabowo soal Palestina
Selain program MBG, BEM-KM UGM kritik Presiden Prabowo juga meluas ke isu internasional.