“Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi,” ujar Prabowo, dikutip dari Tempo.co.
Prabowo mengakui masih ada banyak kekurangan dalam pelaksanaan MBG. Namun, ia mengingatkan agar insiden keracunan tidak dipolitisasi.
BACA JUGA:Ribuan Siswa Keracunan MBG, Kapolri Turun Tangan Bongkar Dugaan Skandal Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Ribuan Siswa Bandung Barat Keracunan Massal Usai Santap MBG, Dinkes Tunggu Hasil Lab
Menurutnya, program MBG tetap penting demi peningkatan kualitas gizi anak-anak Indonesia, meski tidak lepas dari tantangan besar di lapangan.
Dengan dibukanya kanal aduan resmi, pemerintah berharap masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam pengawasan MBG.
Saluran ini tidak hanya menjadi wadah keluhan, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan program.
Hidayati menambahkan, identitas pelapor dijamin kerahasiaannya.
“Pelapor dapat memilih opsi anonim, bahkan bisa melampirkan dokumen pendukung,” katanya.
BACA JUGA:105 Siswa Keracunan MBG di Sumedang, Pemkab Turun Tangan Evaluasi Program
BGN menegaskan, meski ada sorotan publik, program MBG tidak akan dihentikan.
Sebaliknya, pemerintah berkomitmen memperkuat pengawasan, memperbaiki distribusi pangan, dan meningkatkan standar kualitas makanan demi mencegah kasus serupa di masa depan.
Dengan adanya hotline, kanal online, dan sesi jumpa pers rutin, BGN berharap bisa mengembalikan kepercayaan publik bahwa program ini benar-benar dijalankan untuk kepentingan anak-anak Indonesia dan bukan sekadar proyek seremonial.
Berikut Kontak Hotline MBG BGN:
• 088293800268 (Operator 1)