BACAKORAN.CO - Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menghentikan sementara operasional dua dapur penyedia makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Langkah tegas ini diambil setelah terjadinya insiden keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar SMPN 1 Cisarua pada 14 Oktober 2025.
Menurut laporan, lebih dari 500 siswa mengalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah menyantap makanan dari program MBG.
Awalnya, jumlah korban hanya mencapai 100 orang, namun terus meningkat hingga mencapai 502 siswa, sebagian besar merupakan pelajar SMPN 1 Cisarua.
BGN menghentikan kegiatan dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni SPPG Cisarua Jambudipa 1 dan SPPG Cisarua Pasirlangu.
Keduanya dikelola oleh Yayasan Tarbiyatul Qur’an Cisarua (TARBIQU) yang selama ini bertanggung jawab mendistribusikan ribuan paket makanan bergizi gratis di wilayah Bandung Barat.
“Kami sangat menyesalkan insiden ini. BGN telah menurunkan tim investigasi dan memastikan seluruh siswa yang terdampak mendapat penanganan medis secara layak,” ujar Nanik, perwakilan BGN, di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Tim Investigasi Independen BGN langsung diterjunkan ke lokasi.
Ketua tim, Karimah Muhammad, menjelaskan bahwa hasil awal menunjukkan adanya kontaminasi silang bahan pangan, terutama dari olahan daging ayam yang digunakan dalam menu MBG.
Selain itu, tim juga menyoroti adanya keterlambatan penghentian distribusi makanan dari SPPG Cisarua Jambudipa 1, meskipun laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah diterima sejak pukul 10.00 WIB.
“Analisis awal menunjukkan bahwa bahan baku yang digunakan kemungkinan besar terkontaminasi. Faktor higienitas dapur yang kurang memadai juga memperburuk kondisi ini,” ungkap Karimah.