Jika seseorang sudah tertidur sebelum waktu tersebut, maka tubuh akan memaksimalkan proses pembakaran lemak secara alami.
“Satu pick penaikan atau kenaikan satu hormon dikenal dengan growth hormon,” sambungnya.
Sebaliknya, kebiasaan begadang atau tidur larut malam dapat mengganggu ritme biologis tubuh.
Akibatnya, produksi growth hormone menurun, dan proses pembakaran lemak pun terhambat.
Hal ini bisa menyebabkan berat badan naik meskipun seseorang sudah menjaga pola makan dan berolahraga.
“Growth hormon itu kalau meningkat, maka otomatis apa? Dia ngebakar lemak. Jadi banyak orang berat badan naik gara-gara apa? Gara-gara tidurnya kurang. Karena apa? Karena growth hormonnya gak keluar,” jelas dr. Zaidul Akbar.
Tidur Lebih Awal: Sunnah dan Solusi Kesehatan
BACA JUGA:dr. Zaidul Akbar Bongkar Penyebab Diet Gagal, Ternyata Bukan Salah Makanan!
Lebih dari sekadar manfaat fisik, dr. Zaidul menekankan bahwa tidur setelah Isya juga merupakan bentuk kecintaan kepada Allah SWT.
Mengikuti pola hidup Rasulullah SAW bukan hanya berdampak positif bagi tubuh, tetapi juga memperkuat hubungan spiritual.
“Maka saya katakan kalau kita mau benar-benar mencintai Allah, kata Allah di situ inkuntum tuhibbunallah fattabiuni, ikutilah aku kata Rasulullah. Ikutin bagaimana polaku dan para sahabat telah mencotohkan itu semua,” ujarnya.
Dengan demikian, tidur lebih awal bukan hanya strategi kesehatan, tetapi juga bagian dari ibadah dan pengamalan sunnah.
Pola tidur yang sesuai dengan ajaran Nabi SAW dapat menjadi fondasi gaya hidup sehat yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Jangan Buat Jus Buah! Begini Resep Minuman Herbal Penunda Lapar ala dr. Zaidul Akbar
dr. Zaidul Akbar mengajak masyarakat untuk memulai perubahan gaya hidup dari hal yang sederhana: mengatur jam tidur malam.