BACA JUGA:Terungkap! 24 Perusahaan Tercemar Radiasi Cs-137, Kemenperin Bongkar Daftarnya!
Purbaya pun menolak keras penggunaan dana APBN untuk menutup utang proyek KCJB.
Ia menegaskan, tanggung jawab pembayaran seharusnya menjadi urusan Danantara, konsorsium BUMN yang mengelola proyek melalui PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China).
“Sebisa mungkin Kemenkeu nggak ikut. Biarkan mereka selesaikan secara bisnis to bisnis,” ujarnya kala itu.
Namun kini, keterlibatannya dalam negosiasi keuangan proyek Whoosh menandai pergeseran strategi besar pemerintah dalam mengamankan hubungan ekonomi dengan China sekaligus memastikan beban fiskal negara tidak semakin berat.
BACA JUGA:KPK Geledah Kantor Plt Gubernur Riau, Dokumen Penting Disita dari Mobil Dinas
Proyek kereta cepat ini memang tidak lepas dari kontroversi sejak awal.
Selain biaya pembangunan yang membengkak, utang luar negeri dari China untuk proyek tersebut disebut mencapai angka miliaran dolar AS.