BACAKORAN.CO - Pemulihan pasokan listrik pascabencana banjir dan longsor di Aceh masih menghadapi tantangan besar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Desember 2025, aliran listrik di empat kabupaten di Aceh belum pulih sepenuhnya.
Keempat wilayah tersebut adalah Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo, dan Aceh Tengah, yang saat ini baru menikmati suplai listrik kurang dari 50 persen.
Menurut Bahlil, kondisi tersebut bukan disebabkan oleh masalah pada pembangkit listrik.
BACA JUGA:Resmi Dilantik Prabowo di Istana, Anggota KY Janji Awasi Hakim Tanpa Arahan dan Tanpa Intervensi
Kapasitas pembangkit dinyatakan dalam kondisi siap dan mampu memasok daya.
Kendala utama justru terletak pada kerusakan infrastruktur kelistrikan di lapangan, terutama jaringan distribusi tegangan rendah yang terdampak banjir dan longsor.
“Ini bukan karena pembangkitnya tidak mampu menyuplai listrik, tetapi karena infrastruktur jaringan tegangan rendah di lapangan belum sepenuhnya terselesaikan,” ujar Bahlil saat memberikan keterangan di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Bahlil menjelaskan bahwa proses perbaikan di lapangan tidak bisa dilakukan secara cepat dan menyeluruh.
BACA JUGA:Singapura Tangkap Warganya yang Diduga Terkait Dalang Sindikat Scam Terbesar Asia
Sebagian akses jalan menuju titik perbaikan baru kembali terhubung, sementara beberapa wilayah lainnya masih tergenang banjir. Kondisi ini membuat tim teknis PLN harus bekerja ekstra hati-hati.
Jika listrik dipaksakan menyala dalam kondisi wilayah masih terendam air, risiko kecelakaan listrik sangat tinggi dan dapat membahayakan keselamatan warga.
Oleh karena itu, pemerintah memilih langkah aman dengan menerapkan pemadaman listrik bergilir di sejumlah wilayah terdampak.
“Kalau listrik kita hidupkan sekarang, risikonya besar. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” tegas Bahlil.