bacakoran.co

Buset! Pemerintah Siapkan Rp 40 Triliun Untuk Industri Pengolahan Perkebunan, DIY Jadi Role Model

Mentan Amran menyebut pemerintah siapkan Rp 40 tirliun untuk pengembangan industri pengelolaan perkebunan -kementan-

BACAKORAN.CO - Tekad Indonesia untuk naik kelas dari sekadar penghasil bahan mentah menjadi negara pengolah dan eksportir produk perkebunan bernilai tambah tinggi, sudha tidak terbendung. Buktinya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mulai siapkan strategi lanjutan pembangunan pertanian nasional yang kini mulai berfokus pada hilirisasi komoditas perkebunan. 

Tekad itu diutarakan mentan Andi Amran saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025 yang digelar Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tema “Penguatan Ketahanan Pangan di DIY melalui Transformasi dan Optimalisasi Lumbung Mataraman”.

“Selama ini, negara lain mengolah kakao dan kopi kita, lalu mengekspor dengan nilai puluhan kali lipat. Kini saatnya Indonesia yang memimpin hilirisasi komoditas kita sendiri,” tegas Amran di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. 

Menurutnya, hilirisasi bukan hanya soal peningkatan nilai ekspor, tapi juga soal menciptakan lapangan kerja baru, industri desa, dan penguatan ekonomi lokal. 

BACA JUGA:Beras Raja Produksi PT Belitang Panen Raya Perusahaan Asal Sumsel ini Dibidik Kementan Karena Oplos Beras

Dari rilis tertulis kementan, Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran awal Rp40 triliun untuk pengembangan industri pengolahan kelapa, kakao, mente, dan kopi.

Amran menargetkan peningkatan nilai ekspor dari Rp20 triliun menjadi Rp 2.000 triliun bila pengolahan dilakukan di dalam negeri.

“Kita stop jadi penonton. Mulai sekarang, komoditas unggulan kita harus diolah oleh anak bangsa sendiri,” tegasnya


Mentan Amran akan menjadikan DIY sebagai role model pengembangan industri pengelolaan hasil perkebunan -kementan-

Dalam forum yang juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan akademisi UGM Prof. Jamhari tersebut, Mentan Amran memaparkan data bahwa pertanian kini menjadi sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar nasional, yakni mencapai 10,52%.

BACA JUGA:Gile! Hasil Investigasi Beras di Pasar, Kementan Klaim Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99,35 Triliun

Capaian ini diperkuat oleh keberhasilan menjaga stok pangan nasional di tengah ancaman krisis global.

Data BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyerap 19,41 % tenaga kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2024, menjadikannya sebagai sektor lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbesar kedua setelah perdagangan.

Angka ini menegaskan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah, serta menjadi tumpuan hidup jutaan keluarga di pedesaan. 

Buset! Pemerintah Siapkan Rp 40 Triliun Untuk Industri Pengolahan Perkebunan, DIY Jadi Role Model

Kumaidi

Kumaidi


bacakoran.co - tekad indonesia untuk naik kelas dari sekadar penghasil bahan mentah menjadi negara pengolah dan eksportir produk perkebunan bernilai tambah tinggi, sudha tidak terbendung. buktinya, menteri pertanian (mentan) andi amran sulaiman mulai siapkan strategi lanjutan pembangunan pertanian nasional yang kini mulai berfokus pada hilirisasi komoditas perkebunan. 

tekad itu diutarakan mentan andi amran saat menjadi pembicara pada rapat koordinasi pembangunan daerah (rakordal) triwulan ii tahun 2025 yang digelar pemerintah daerah istimewa yogyakarta (diy) dengan tema “penguatan ketahanan pangan di diy melalui transformasi dan optimalisasi lumbung mataraman”.

“selama ini, negara lain mengolah kakao dan kopi kita, lalu mengekspor dengan nilai puluhan kali lipat. kini saatnya indonesia yang memimpin hilirisasi komoditas kita sendiri,” tegas amran di kompleks kepatihan, yogyakarta. 

menurutnya, hilirisasi bukan hanya soal peningkatan nilai ekspor, tapi juga soal menciptakan lapangan kerja baru, industri desa, dan penguatan ekonomi lokal. 

dari rilis tertulis kementan, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran awal rp40 triliun untuk pengembangan industri pengolahan kelapa, kakao, mente, dan kopi.

amran menargetkan peningkatan nilai ekspor dari rp20 triliun menjadi rp 2.000 triliun bila pengolahan dilakukan di dalam negeri.

“kita stop jadi penonton. mulai sekarang, komoditas unggulan kita harus diolah oleh anak bangsa sendiri,” tegasnya


mentan amran akan menjadikan diy sebagai role model pengembangan industri pengelolaan hasil perkebunan -kementan-

dalam forum yang juga dihadiri gubernur diy sri sultan hb x dan akademisi ugm prof. jamhari tersebut, mentan amran memaparkan data bahwa pertanian kini menjadi sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar nasional, yakni mencapai 10,52%.

capaian ini diperkuat oleh keberhasilan menjaga stok pangan nasional di tengah ancaman krisis global.

data bps menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyerap 19,41 % tenaga kerja di daerah istimewa yogyakarta tahun 2024, menjadikannya sebagai sektor lapangan usaha penyerap tenaga kerja terbesar kedua setelah perdagangan.

angka ini menegaskan bahwa pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah, serta menjadi tumpuan hidup jutaan keluarga di pedesaan. 

amran juga menyoroti pentingnya transformasi pertanian berbasis teknologi tinggi, dari drone hingga mesin tanam otomatis. mentan menyebut diy sebagai role model nasional di bidang pertanian.

“dengan kombinasi karakter pemimpin seperti pak sultan, teknologi, dan kolaborasi lintas sektor, saya yakin indonesia akan jadi negara superpower di dunia,” jelas amran.

Tag
Share