Starbucks menegaskan pengunjung yang melanggar aturan dapat diminta meninggalkan gerai.
BACA JUGA:Waspada! Inilah Produk-produk Pro Israel yang Harus Kamu Boikot Selain Starbucks!
BACA JUGA:Diserbu Akunnya Gegara Pamer Minum Starbucks di Mekah, Anak Zulhas Malah Tantang Netizen!
Jika diperlukan, staf akan memanggil pihak berwenang untuk mengatasi situasi tertentu.
Selain itu, semua karyawan akan mendapatkan pelatihan khusus untuk memastikan penerapan kebijakan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Mencabut Kebijakan Lama Setelah Insiden 2018
Kebijakan ini menggantikan aturan lama yang diberlakukan pada 2018, menyusul insiden kontroversial di Philadelphia, ketika dua pria kulit hitam ditangkap setelah menggunakan fasilitas Starbucks tanpa membeli apa pun.
BACA JUGA:Jangan Kendor! Boikot Berhasil, Starbucks PHK 2000 Karyawan
BACA JUGA:Starbucks Makin Terpuruk, Setelah Gerakan BDS dan Demo Karyawan, Kini Digugat atas Tudingan Ini..
Aturan terbuka yang diberlakukan saat itu dimaksudkan untuk mencegah diskriminasi dan memastikan semua orang merasa diterima.
Namun, selama beberapa tahun terakhir, kebijakan ini justru memunculkan tantangan baru.
Banyak gerai melaporkan perilaku tidak tertib, termasuk penggunaan narkoba dan situasi yang membahayakan staf serta pelanggan.
Pada 2022, Starbucks bahkan menutup 16 gerai di Amerika Serikat—termasuk di Los Angeles dan Seattle karena masalah keamanan yang serius.
BACA JUGA:Pencinta Starbucks? Ini Dia 7 Racikan Kopi Yang Rekomended, Tinggal Request ke Barista
BACA JUGA:Harus Bangga , Kopi Indonesia Jadi Salah Satu Bahan Baku Starbucks dan Nescafe
Langkah Baru di Bawah Kepemimpinan Brian Niccol