Bayi yang baru lahir itu tampak lemas namun dalam kondisi stabil setelah segera mendapatkan perawatan darurat dari tim medis yang standby di posko pengungsian.
Banjir kali ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir di Bekasi.
Ketinggian air yang mencapai atap rumah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah seperti Perumahan Kemang IFI Jatiasih dan Villa Nusa Indah 2.
Luapan sungai dan tanggul yang jebol menjadi penyebab utama banjir bandang ini, memaksa ratusan warga, termasuk anak-anak kecil dan lansia, untuk dievakuasi.
Bahkan BPBD mengungkap 36 RT yang terendam banjir akibat luapan air yang sangat besar, berikut selengkapnya.
BACA JUGA:Terungkap! Banjir Bekasi Bukan karena Tanggul Jebol, Ini Penyebabnya
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta sejak awal pekan ini masih belum sepenuhnya surut.
Hingga Rabu sore (5/3/2025), tercatat sebanyak 36 Rukun Tetangga (RT) di tiga wilayah Jakarta masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan luapan sejumlah sungai.
Salah satu wilayah yang terdampak parah adalah Bintaro, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir mulai menggenangi pemukiman sejak Senin (3/3/2025) malam dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda surut signifikan di beberapa titik.
BACA JUGA:Update Pasca Banjir! Mega Bekasi Hypermall Dipenuhi Sampah, Kerugian Pedagang Capai Miliaran
Di kawasan Bintaro, luapan Kali Pesanggrahan menjadi penyebab utama banjir dengan ketinggian air yang terus meningkat, bahkan sempat menyentuh angka 4 meter di Kompleks IKPN Bintaro pada Selasa (4/3/2025) pagi.
Kabarnya BPBD Jakarta masih memantau kondisi genangan dan mengerahkan personel untuk membantu evakuasi warga serta distribusi bantuan di lokasi-lokasi terdampak.