Sarapan Nasi Uduk Bisa Picu Ngantuk dan Kolesterol, Begini Cara Aman Menyantapnya ala dr. Zaidul Akbar

Rabu 20 Aug 2025 - 05:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

Telur, tempe, dan timun sebaiknya lebih banyak porsinya dibandingkan nasi.

“Biihunnya sedikit aja, daging empalnya sedikit, tapi timunnya dibanyakin, telurnya dibanyakin, tempe juga,” katanya.

Protein, menurutnya, adalah kunci sarapan yang mengenyangkan lebih lama dan membantu menjaga energi sepanjang hari.

“Carilah sarapan yang bisa membuat rasa kenyang itu lama. Paling gampang protein,” ujarnya.

Santan dalam Nasi Uduk: Kolesterol atau Tidak?

BACA JUGA:Ingin Rumah Sehat dan Cantik? Ini 3 Tanaman Hias Penjernih Udara di Ruang Tamu ala dr. Zaidul Akbar

BACA JUGA:dr. Zaidul Akbar Bongkar Cara Alami Awet Muda Tanpa Skincare, Cocok untuk Ibu-Ibu!

Ahli gizi Muhammad Rizal SGZ MS, lulusan Cornell University, menjelaskan bahwa santan dalam nasi uduk sebenarnya tidak mengandung kolesterol karena berasal dari tumbuhan dan mengandung fitosterol. 

Namun, ia menekankan bahwa santan tetap mengandung lemak jenuh yang tinggi, terutama jika digunakan dalam jumlah banyak atau terlalu kental.

“Semakin kental santan yang digunakan, semakin tinggi pula kandungan lemak jenuhnya, yang dikaitkan dengan peningkatan LDL,” jelas Rizal.

Untuk mengurangi risiko, Rizal menyarankan penggunaan santan encer atau santan instan rendah lemak, serta menambahkan lalapan seperti timun dan tomat sebagai pelengkap.

Peran Lauk dan Cara Memasak

BACA JUGA:Jangan Dibuang! dr. Zaidul Akbar Ungkap Manfaat Biji Alpukat untuk Penyembuhan

BACA JUGA:Mengapa Wanita Lebih Rentan Sakit? dr. Zaidul Akbar Bocorkan Kunci Hidup Sehat Sesuai Karakter Hormon

Desty Muzarofatus Sholikhah, S.K.M., M.Kes., dosen Universitas Negeri Surabaya, turut menyoroti bahwa lauk pendamping nasi uduk sering kali berupa makanan yang digoreng, seperti ayam goreng dan telur dadar, sementara sayuran sangat minim.

“Agar nasi uduk menjadi sarapan yang sehat, tambahkan sayuran, perhatikan porsi, minum air putih, dan pilih lauk yang tidak terlalu banyak digoreng,” jelas Desty.

Sementara itu, dr. Vito Anggarino Damay, SpJP (K), M.Kes, AIFO-K, menekankan pentingnya cara memasak yang sehat. 

Dalam video di akun Instagram @doktervito, ia menyatakan bahwa kolesterol dibutuhkan tubuh, namun kadar LDL yang berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Kategori :