BACAKORAN.CO - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.
Catatan resmi menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai 72 orang, tersebar di tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Angka ini sekaligus menegaskan betapa dahsyatnya dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat yang terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa wilayah dengan korban terbanyak adalah Sumatra Utara.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Utara Berangsur Pulih, Akan Segera Diperiksa?
Di provinsi ini, tercatat 57 orang meninggal dunia, sementara 41 orang lainnya masih dalam pencarian.
Abdul merinci, di Kabupaten Tapanuli Tengah saja terdapat 34 korban jiwa, disusul Tapanuli Selatan dengan 13 korban, Tapanuli Utara 5 korban, Humbang Hasundutan 4 korban, serta Pakpak Bharat 1 korban.
Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Sumatra Utara mengalami dampak langsung dari banjir bandang dan longsor yang terjadi secara bersamaan.
Tidak hanya Sumatra Utara, korban jiwa juga dilaporkan dari Sumatra Barat.
BACA JUGA:Heboh! Tentara Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina yang Sudah Mengangkat Tangan
BACA JUGA:Kasus Beras Ilegal Sabang: 250 Ton Disita, Menkeu Purbaya Ancam Hukuman Bea Cukai
Berdasarkan data yang dikirimkan Wakil Gubernur Sumatra Barat pada Kamis (27/11) sore, terdapat empat orang meninggal dunia di Kota Padang dan lima orang lainnya di Kabupaten Padang Pariaman.
Kondisi ini menambah daftar panjang tragedi yang menimpa masyarakat di pesisir barat Sumatra, di mana curah hujan ekstrem memicu banjir besar dan tanah longsor yang menghancurkan rumah serta fasilitas umum.
Sementara itu, di Aceh, bencana banjir dan longsor juga menelan korban jiwa.