bacakoran.co

Nadiem Makarim Resmi Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Ini Sederet Kebijakannya yang Mengundang Kontoversi!

Sederet Kebijakan Nadiem Makarim yang Menimbulkan Kontroversi --DetikNews

BACAKORAN.CO - Publik dikagetkan dengan Nadiem Makarim sedang menjadi perbincangan karena telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook.

Ia menjadi tersangka kelima dalam perkara yang menyeret sejumlah pejabat dan pihak swasta terkait proyek digitalisasi pendidikan 2019-2022.

Selama lima tahun menjabat, Nadiem meluncurkan sederet kebijakan besar di bawah payung Merdeka Belajar.

Tapi di antara kebijakannya telah menimbulkan kontroversi, bahkan penolakan luas.

BACA JUGA:Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Jadi Tersangka: Ternyata Ini Perannya dalam Proyek Chromebook Kemendikbud!

BACA JUGA:Mahfud MD Bongkar Blunder Fatal Kejagung soal Status Tersangka Nadiem Makarim: Bisa Lemahkan Dakwaan

Ini sederet kebijakan yang dinilai banyak menimbulkan kontroversi.

1. Kurikulum Merdeka

Pada masa pandemi, Nadiem meluncurkan program Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka sebagai terobosan utama.

Meski dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan modern, keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan implementasi di lapangan.

Tantangan seperti infrastruktur yang belum merata, kesenjangan wilayah, dan kompetensi guru menjadi hambatan serius.

BACA JUGA:Dari Saksi Jadi Tersangka, Ini Peran Nadiem Makarim dalam Kasus Dugaan Korupsi Laptop Chromebook Kemendikbud!

BACA JUGA:Geger! Nadiem Makarim Resmi Jadi Tersangka Korupsi Chromebook Rp 1,98 Triliun

Tanpa penguatan kapasitas dan pemerataan sumber daya, kurikulum ini berisiko memperlebar ketimpangan pendidikan di Indonesia.

2. Menghapus Skripsi dan Tidak Wajib

Nadiem Makarim Resmi Tersangka Kasus Korupsi Laptop, Ini Sederet Kebijakannya yang Mengundang Kontoversi!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - publik dikagetkan dengan nadiem makarim sedang menjadi perbincangan karena telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop berbasis chromebook.

ia menjadi tersangka kelima dalam perkara yang menyeret sejumlah pejabat dan pihak swasta terkait proyek digitalisasi pendidikan 2019-2022.

selama lima tahun menjabat, nadiem meluncurkan sederet kebijakan besar di bawah payung merdeka belajar.

tapi di antara kebijakannya telah menimbulkan kontroversi, bahkan penolakan luas.

ini sederet kebijakan yang dinilai banyak menimbulkan kontroversi.

1. kurikulum merdeka

pada masa pandemi, nadiem meluncurkan program merdeka belajar dengan kurikulum merdeka sebagai terobosan utama.

meski dirancang untuk menjawab tantangan pendidikan modern, keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan implementasi di lapangan.

tantangan seperti infrastruktur yang belum merata, kesenjangan wilayah, dan kompetensi guru menjadi hambatan serius.

tanpa penguatan kapasitas dan pemerataan sumber daya, kurikulum ini berisiko memperlebar ketimpangan pendidikan di indonesia.

2. menghapus skripsi dan tidak wajib

pada 2023, nadiem menerbitkan permendikbudristek no. 53 yang menghapus skripsi sebagai syarat wajib kelulusan sarjana dan d4, diganti dengan tugas akhir berupa proyek atau karya lain sesuai program studi.

meski disambut positif oleh mahasiswa, kebijakan ini memicu kontroversi di dunia akademik karena dianggap berisiko menurunkan standar lulusan dan membuka celah tafsir bebas antar kampus.

3. pengadaan laptop chromebook 

nadiem makarim memfokuskan digitalisasi pendidikan lewat pengadaan chromebook untuk sekolah, termasuk wilayah 3t, antara 2019–2022.

program ini bertujuan mempercepat transformasi pembelajaran pasca pandemi.

namun, pada 4 september 2025, ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek tersebut oleh kejaksaan agung, menjadi tersangka kelima dalam rangkaian perkara terkait.

sebelumnya kejaksaan agung ri resmi tetapkan nadiem makarim sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan laptop chromebook kemendikbud ristek.

nadiem makarim ditetapkan sebagai tersangka setelah memenuhi panggilan pemeriksaan kasus sebagai seorang saksi.

direktur penyidikan (dirdik) jampidsus kejagung nurcahyo jungkung madyo menyebutkan bahwa nadiem makarim ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 2 ayat (1) dan pasal 3 undang-undang (uu) nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor).

nurcahyo menyebutkan bahwa nadiem makarim dianggap berperan meloloskan proyek pengadaan chromebook tersebut.

seperti diketahui yang sebelumnya pernah ditolak oleh mendikbud sebelumnya muhadjir effendy.

penolakan program laptop chromebook di era muhadjir effendy itu kata nurcahyo karena tersebut pernah gagal dalam uji coba tahun 2019.

"sebelumnya me (muhadjir effendy) tidak merespon proyek tersebut karena uji coba chromebook 2019 telah gagal dan tidak bisa dipakai sekolah 3 t (terdepan,terluar, tertinggal) di indonesia,” ucap nurcahyo. 

nadiem makarim berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan google indonesia yang kemudian sepakat untuk menggunakan chromebook untuk peserta didik google indonesia.

kemudian di 6 mei 2020, sebuah rapat tertutup digelar antara dirjen dikdasmen saat itu berinisial h, kepala litbang kemendikbudristek kala itu berinisial t, dan stafsus nadiem, jt dan fh.

rapat ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti kesepakatan nadiem dengan google.

kerugian ini karena adanya kemendikbudristek kala itu menerbitkan petunjuk pelaksanaan (juklak) pengadaan laptop yang mengarahkan ke produk chromebook.

padahal sebelumnya dalam kajian awal kemendikbudristek, laptop chromebook dinilai tidak efektif digunakan di indonesia saat itu.

karena hal inilah, juklak terbit tanpa mengindahkan hasil kajian yang sudah dibuat sebelumnya.

Tag
Share