BACAKORAN.CO – Program makan bergizi gratis (MBG) kembali telan korban, ratusan siswa SD hingga SMP, bahkan guru diduga keracunan setelah menyantap makanan yang dibagikan di sekolah.
Informasinya, tercatat 196 korban mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga diare hebat.
Ironisnya, tidak hanya yang makan di sekolah, mereka yang membawa pulang MBG untuk dimakan keluarga juga ikut tumbang.
Penyelidikan sementara mengarah pada distribusi MBG yang dikelola Dapur SPPG Mitra Mandiri Gemolong.
BACA JUGA:Transisi Penuh Penyelenggaraan Haji dari Kemenang ke BP Haji Masih Menunggu Payung Hukum
Untungnya, seluruh korban dapat pulih tanpa harus menjalani rawat inap, meski sempat menimbulkan kepanikan warga dan pihak sekolah.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana langsung angkat bicara.
Ia berjanji memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengiriman.
"Kami akan pastikan bahan baku lebih terjamin kualitasnya, waktu masak dan pengiriman dipangkas, serta penyimpanan di sekolah tidak lebih dari 4 jam agar makanan tetap segar dan aman," tegas Dadan di Jakarta.
BACA JUGA:KPK Segel Kemenkes, Tangkap 5 Tersangka Suap Proyek RSUD Kolaka Timur!
Kasus ini menambah panjang daftar insiden keracunan akibat program MBG di berbagai daerah.
Warga berharap kejadian di Sragen ini menjadi yang terakhir, agar slogan ‘Makan Bergizi’ benar-benar berarti menyehatkan, bukan malah menimbulkan masalah kesehatan.