Respons positif disampaikan oleh Istana Kepresidenan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik keputusan Mahfud untuk ikut serta dalam Komite Reformasi Polri.
“Alhamdulillah beliau menyampaikan kesediaan untuk ikut bergabung,” ujar Prasetyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa, 23 September 2025, dikutip dari Kompas.com.
Ia menambahkan bahwa susunan anggota komite masih dalam tahap finalisasi dan belum ada keputusan resmi mengenai siapa yang akan ditunjuk sebagai ketua.
BACA JUGA:Reshuffle Ketiga Kabinet Prabowo, Daftar Pejabat Baru yang Resmi Dilantik, Ini Nama-Namanya
BACA JUGA:Hari Ini Prabowo Umumkan Reshuffle Lagi, Erick Thohir Hingga Bahlil Dikabarkan Jadi Target
Menurut Prasetyo, pengumuman pembentukan komite tersebut kemungkinan akan dilakukan setelah Presiden Prabowo kembali dari Sidang Umum PBB di New York.
Di sisi lain, Mahfud mengungkap cerita menarik mengenai tawaran kursi Menko Polhukam sebelum dirinya memutuskan bergabung dengan komite.
Ia mengaku sempat dihubungi oleh seorang jenderal senior pada 7 September 2025, sehari sebelum Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet.
Mahfud menyebut jenderal tersebut meminta dirinya ke Jakarta untuk membicarakan peluang menduduki posisi Menko Polhukam yang baru saja ditinggalkan Budi Gunawan.
“Dia bilang begini, ‘Pak Mahfud, ini Menko Polkam perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri. Diskusi-diskusi kami, kecenderungannya ke Pak Mahfud’,” ucap Mahfud, dikutip dari Tempo.co.
BACA JUGA:Reshuffle Kabinet 2025: Dito Ariotedjo Tinggalkan Kemenpora Setelah Dua Tahun Mengabdi
BACA JUGA:Kabinet Prabowo Gagal Total? Netizen Desak Reshuffle Sekarang Juga, Tapi Kok Nggak Berani?
Meski demikian, Mahfud menolak secara halus tawaran itu dengan alasan etika politik.
Ia menilai jabatan menteri seharusnya diberikan kepada tokoh-tokoh yang telah berjuang memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024, bukan dirinya yang menjadi lawan politik dalam kontestasi tersebut.
“Yang berkeringat untuk Pak Prabowo kan banyak, sedangkan saya berkeringat untuk diri saya sendiri. Saya tidak mungkin masuk, tidak etis,” ujarnya.