BACA JUGA:Mengejutkan, Cucu Mahfud MD Juga Alami Keracunan Program MBG di Yogyakarta, Begini Kondisinya!
Meski terlihat hanya di permukaan, racun jamur bisa menyebar ke seluruh bagian makanan.
Karena itu, mengonsumsi makanan yang sudah berjamur sangat berisiko.
Mengaitkan dengan Kasus Keracunan MBG
Kasus keracunan pada jatah makan bergizi gratis seharusnya menjadi alarm penting bagi pemerintah dan penyedia katering.
Ketika makanan yang disajikan sudah menunjukkan tanda-tanda basi seperti berbau, berlendir, atau berubah warna, risiko keracunan semakin besar.
Anak sekolah yang seharusnya menerima nutrisi justru bisa jatuh sakit, bahkan dalam beberapa kasus sampai dilarikan ke rumah sakit.
BACA JUGA:Lonjakan Kasus Keracunan MBG, Natalius Pigai Curiga Ada Pihak yang Tak Ingin Indonesia Maju
Masalah ini bukan hanya menyangkut pilihan lauk seperti ikan atau ayam, tetapi lebih kepada bagaimana proses penyimpanan, distribusi, hingga pengawasan dilakukan.
Makanan yang diolah pagi hari kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah tanpa memperhatikan suhu dan wadah yang higienis sangat rawan basi di perjalanan.
Oleh sebab itu, penyedia MBG harus benar-benar memperhatikan standar keamanan pangan.
Mulai dari pemilihan bahan yang segar, cara memasak yang higienis, penyimpanan dengan suhu tepat, hingga distribusi yang cepat agar makanan tetap layak dikonsumsi.
Sementara itu, siswa dan guru juga perlu diedukasi agar berani menolak makanan yang sudah tampak basi, demi mencegah terulangnya kasus keracunan.
BACA JUGA:Marak Keracunan, Orang Tua Murid Tolak Terima Program MBG, Kepala BGN Berikan Respon: Kita Hormati