Sebanyak 29 unit mobil damkar dan 101 personel dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan api yang dengan cepat membesar.
Dugaan sementara menyebutkan bahwa kebakaran bermula dari sebuah baterai yang terbakar di lantai 1 gedung, yang saat itu digunakan sebagai area gudang.
Baterai tersebut sempat dipadamkan karyawan sebelum akhirnya kembali menyala dan menyebarkan api ke material yang mudah terbakar.
BACA JUGA:Kejagung Ungkap Kasus Korupsi Chromebook Bertambah Jadi Rp 2,1 Triliun, Tersangka Segera Didakwa!
Dalam waktu singkat, asap pekat naik hingga lantai enam, menyebabkan sejumlah karyawan tidak sempat menyelamatkan diri.
“Kemudian pada saat terbakar, api semakin membesar, kemudian asap itu sampai naik ke lantai enam,” jelas Susatyo.
Situasi di sekitar lokasi kejadian sangat padat, banyak warga berkerumun di depan gedung, sementara ruas Jalan Letjen Suprapto mengalami kemacetan akibat mobil pemadam kebakaran dan ambulans yang terus bergerak keluar masuk.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.32 WIB, namun proses penyisiran berikutnya menemukan korban tambahan hingga total 22 orang meninggal dunia.
Setelah api benar-benar dipastikan padam dan seluruh peralatan dirapikan, kepolisian bersama tim laboratorium forensik akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab utama kebakaran.
BACA JUGA:BKSDA Kerahkan 4 Gajah Jinak Bantu Bersihkan Puing Pascabanjir di Pidie Jaya
BACA JUGA:Viral Penipuan WO Ayu Puspita Capai Rp16 Miliar, Ratusan Korban Geruduk Rumah Pelaku
“Setelah semua rapi, baru pihak kepolisian akan melakukan olah TKP awal bersama labfor juga sudah hadir untuk mencari sebab dari kejadian kebakaran ini,” ujar Susatyo.
Sementara menunggu hasil investigasi resmi, keluarga korban masih menanti proses identifikasi di RS Polri untuk dapat membawa pulang jenazah dan melakukan pemakaman.
Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, menyampaikan bahwa posko antemortem di Gedung Disaster Victim Investigation (DVI) telah dibuka untuk menerima laporan dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
“Kami mohon keluarga yang merasa kehilangan bisa datang ke Gedung DVI. Tolong membawa foto korban, terutama yang memperlihatkan gigi, serta identitas lain. Kalau ada, data sidik jari sangat membantu,” ujar Prima.